Laut
Sulut Checkpoint Illegal Fishing
Bitung – Dirjen Pengawasan Sumber
Daya Kelautan dan Perikanan, Syahrin Abdurrahman mengatakan wilayah laut Sulut
merupakan salah chechpoint terjadinnya illegalfishing. Mengingat wilayah Sulut
merupakan jalur yang dilewati sejumlah negara asing ketika akan menuju laut
Arafuru mencari ikan.
“Nelayan asal Filipina, Vietnam dan
Thailand ketika akan mencari ikan di laut Arafuru selalu melewati daerah Sulut.
Dan mereka sengaja melewati wilayah Sulut karena tahu persih kekayaan laut yang
kita miliki,” kata Abdurrahman ketika berada di Kota Bitung beberapa waktu
lalu.
Pihak Abdurrahman sendiri berupaya
meminimalkan aski illegal fishing dengan memaksimalkan pengawasan dan armada
yang mereka miliki
Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) lewat Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kota Bitung. “Kami mencoba memaksimalkan anggaran yang diberikan pemerintah untuk mengoperasikan kapal-kapal pengawasan, seperti 13 unit kapal pengawas di Pangkalan PSDKP Kota Bitung,” katanya.
Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) lewat Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kota Bitung. “Kami mencoba memaksimalkan anggaran yang diberikan pemerintah untuk mengoperasikan kapal-kapal pengawasan, seperti 13 unit kapal pengawas di Pangkalan PSDKP Kota Bitung,” katanya.
Ke-13 unit kapal pengawas tersebut,
menurutnya merupakan ujung tombak untuk memberantas praktek illegal fishing.
Jumlah armada dianggap jauh dari cukup jika melihat wilayah kerja dan itu sudah
pernah dihitung.
“Dalam pengoperasian armada yang
kita miliki sangat selektif karena dukungan BBM yang terbatas, untuk itu
bantuan informasi sangat penting dari masyarakat,” katanya.(enk)