Ganggang adalah tumbuhan yang hidup didasar laut. Ganggang dibedakan
menjadi beberapa macam diantaranya yaitu: alga merah, alga hijau, alga emas,
alga biru, dan alga pirang.
Ciri-ciri Alga
Alga memiliki ciri-ciri, antara lain:
a. Belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
b. Mempunyai klorofil, terdapat pirenoid yang berfungsi membentuk amilum.
c. Bersel satu atau bersel banyak.
d. Habitat di air tawar, air laut, dan di tempat-tempat yang lembap.
e. Reproduksi:
1) Aseksual dengan fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan zoospora dan pembentukan zigospora.
2) Seksual dengan konjugasi, pembentukan gamet jantan dan betina.
Alga memiliki ciri-ciri, antara lain:
a. Belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
b. Mempunyai klorofil, terdapat pirenoid yang berfungsi membentuk amilum.
c. Bersel satu atau bersel banyak.
d. Habitat di air tawar, air laut, dan di tempat-tempat yang lembap.
e. Reproduksi:
1) Aseksual dengan fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan zoospora dan pembentukan zigospora.
2) Seksual dengan konjugasi, pembentukan gamet jantan dan betina.
Manfaat Alga:
1. Ganggang merupakan plankton, sebagai makanan ikan.
2. Agar-agar sebagai bahan makanan, kosmetik, dan farmasi dari anggota
Rhodophyta, yaitu Eucheuma, Gracillaria, Gelidium.
3. Asam alginat sebagai bahan es krim, cat, kosmetik, dan tekstil. Bahan
ini diekstraksi dari anggota Phaeophyta, yaitu Laminaria.
4. Bahan makanan sebagai protein sel tunggal (PST) dari anggota
Chlorophyta, yaitu Chlorella.
Klasifikasi Alga:
Berdasarkan
macam klorofil dan pigmen lain yang dominan, alga dibagi menjadi lima divisio, yaitu:
a. Chlorophyta (ganggang hijau)
Ciri-ciri chlorophyta
1) Pigmen, khlorofil a dan b, santofil, dan karoten, khlorofil terdapat dalam
jumlah yang banyak sehingga ganggang ini berwarna hijau rumput.
2) Hasil fotosintesis berupa amilum dan tersimpan dalam khloroplas.
3) Khloroplas berjumlah satu atau lebih; berbentuk mangkuk, bintang, lensa,
bulat, pita, spiral dsb.
4) Sel berinti sejati (eukaryotik) , satu atau lebih.
5) Dinding sel mengandung selulose dan berlendir sehingga lingkungan jadi
licin.
6) Banyak terdapat di danau, kolam ada juga yang hidup di laut (90% hidup di
air tawar dan 10% hidup di laut) Yang hidup di air umumnya sebagai plankton
atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah dan Ganggang hijau merupakan
kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.
7) Bentuk talus/struktur vegetatif
a. uniseluler motil/berflagela: Chlamydomonas sp.
b. uniseluler nonmotil/kokoid / bulat : Chlorella sp.
c. koloni motil (sel-sel dalam koloni mempunyai flagela) Volvox sp
d. koloni nonmotil (kokoid ): Pediastrum sp., Hydrodictyon sp.
e. palmeloid: Tetraspora sp.
f. dendroid: Prasinocladus sp.
g. berbentuk filamen: bercabang: Cladophora sp.
h. tidak bercabang: Oedogonium sp., Spirogyra sp.
i. heterotrikh: Coleochaeta sp., Stigeoclonium sp.
j. berbentuk helaian/lembaran yang distromatik: Ulva sp.
k. lembaran yang monostromatik: Monostroma sp.
l. berbentuk silinder yang beruang di tengah: Enteromorpha
m. berbentuk sifon/spnositik: Caulerpa sp., Codium sp.
a. uniseluler motil/berflagela: Chlamydomonas sp.
b. uniseluler nonmotil/kokoid / bulat : Chlorella sp.
c. koloni motil (sel-sel dalam koloni mempunyai flagela) Volvox sp
d. koloni nonmotil (kokoid ): Pediastrum sp., Hydrodictyon sp.
e. palmeloid: Tetraspora sp.
f. dendroid: Prasinocladus sp.
g. berbentuk filamen: bercabang: Cladophora sp.
h. tidak bercabang: Oedogonium sp., Spirogyra sp.
i. heterotrikh: Coleochaeta sp., Stigeoclonium sp.
j. berbentuk helaian/lembaran yang distromatik: Ulva sp.
k. lembaran yang monostromatik: Monostroma sp.
l. berbentuk silinder yang beruang di tengah: Enteromorpha
m. berbentuk sifon/spnositik: Caulerpa sp., Codium sp.
Perkembangbiakan
1. secara vegetatif: dengan fragmentasi talusnya
2. secara aseksual: dengan pembentukan zoospora, aplanospora, hipnospora, autospora.
3. secara seksual: isogami, Anisogami, oogami, aplanogami
2) Klasifikasi Chlorophyta
Berdasarkan bentuk dan dapat tidaknya bergerak, Chlorophytandigolongkan menjadi beberapa genus, yaitu:
a) Alga hijau bersel satu tidak bergerak
Contoh: Chlorococcum
1. secara vegetatif: dengan fragmentasi talusnya
2. secara aseksual: dengan pembentukan zoospora, aplanospora, hipnospora, autospora.
3. secara seksual: isogami, Anisogami, oogami, aplanogami
2) Klasifikasi Chlorophyta
Berdasarkan bentuk dan dapat tidaknya bergerak, Chlorophytandigolongkan menjadi beberapa genus, yaitu:
a) Alga hijau bersel satu tidak bergerak
Contoh: Chlorococcum
Ciri-cirinya:
• Tubuh bersel satu,
• tempat hidup air tawar,
• bentuk bulat telur,
• setiap sel memiliki satu kloroplas bentuk mangkuk.
• Reproduksi dengan membentuk zoospora (secara aseksual)
b) Alga hijau bersel satu dapat bergerak
• tempat hidup air tawar,
• bentuk bulat telur,
• setiap sel memiliki satu kloroplas bentuk mangkuk.
• Reproduksi dengan membentuk zoospora (secara aseksual)
b) Alga hijau bersel satu dapat bergerak
Contoh: Chlamydomonas
• Bentuk sel bulat telur
• memiliki 2 flagel sebagai alat gerak
• terdapat 1 vacuola, satu nukleus dan kloroplas.
• Pada kloroplas yang bentuknya seperti mangkuk terdapat stigma (bintik mata)
• terdapat pirenoid sebagai tempat pembentukan zat tepung.
• Reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora dan reproduksi seksual dengan konjugasi
• memiliki 2 flagel sebagai alat gerak
• terdapat 1 vacuola, satu nukleus dan kloroplas.
• Pada kloroplas yang bentuknya seperti mangkuk terdapat stigma (bintik mata)
• terdapat pirenoid sebagai tempat pembentukan zat tepung.
• Reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora dan reproduksi seksual dengan konjugasi
c) Alga hijau berkoloni tidak bergerak
Contoh: Hydrodictyon
Ciri-cirinya:
• Hydrodictyon banyak ditemukan di dalam air tawar
• Koloninya berbentuk seperti jala.
• Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.
• Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan fragmentasi.
• Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk koloni baru.
• Sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi.
d) Alga hijau berbentuk koloni bergerak
Contoh: Volvox
• Koloninya berbentuk seperti jala.
• Ukuran cukup besar sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang.
• Reproduksi vegetatif dengan zoospora dan fragmentasi.
• Fragmentasi dilakukan dengan cara melepas sebagian koloninya dan membentuk koloni baru.
• Sedangkan reproduksi generatif dengan konjugasi.
d) Alga hijau berbentuk koloni bergerak
Contoh: Volvox
Ciri-cirinya:
• Volvox ditemukan di air tawar
• Koloni berbentuk bola jumlah antara 500 - 5000 buah
• Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata
• Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet
e) Alga hijau berbentuk benang (filamen)
• Koloni berbentuk bola jumlah antara 500 - 5000 buah
• Tiap sel memiliki 2 flagel dan sebuah bintik mata
• Reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan seksual dengan konjugasi sel-sel gamet
e) Alga hijau berbentuk benang (filamen)
Contoh: Oedogonium
Ciri-cirinya:
• Ganggang ini berbentuk benang
• ditemukan di air tawar dan melekat di dasar perairan
• Reproduksi vegetatif dilakukan oleh setiap sel menghasilkan sebuah zoospora yang berflagela banyak.
• Reproduksi generatif adalah salah satu benang membentuk alat kelamin jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet jantan (spermatozoid).
• Pada benang yang lain membentuk alat kelamin betina yang disebut Oogonium. Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid membuahi ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk individu.
• ditemukan di air tawar dan melekat di dasar perairan
• Reproduksi vegetatif dilakukan oleh setiap sel menghasilkan sebuah zoospora yang berflagela banyak.
• Reproduksi generatif adalah salah satu benang membentuk alat kelamin jantan (antiridium) dan menghasilkan gamet jantan (spermatozoid).
• Pada benang yang lain membentuk alat kelamin betina yang disebut Oogonium. Oogonium akan menghasilkan gamet betina (ovum). Sperma tozoid membuahi ovum dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk individu.
f) Alga hijau berbentuk thalus
Contoh: Ulva lactua
Ciri-cirinya:
• Ganggang ini ditemukan di dasar perairan laut dan
menempel di dasar perairan
• bentuk seperti lembaran daun. sering disebut dengan selada air dan dapat dimakan
• Berkembangbiak secara vegetatif dengan menghasilkan spora
• Spora tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit haploid.
• bentuk seperti lembaran daun. sering disebut dengan selada air dan dapat dimakan
• Berkembangbiak secara vegetatif dengan menghasilkan spora
• Spora tumbuh menjadi Ulva yang haploid (n), Ulva haploid disebut gametofit haploid.
b. Alga Biru
GANGGANG
BIRU merupakan ganggang yang paling sederhana. Dalam beberapa hal,
strukturnya mirip dengan sel bakteri sehingga sementara ahli ada yang
menggunakan istilah bakteri hijau biru (Cyanobacteria) untuk organisme
tersebut. Sungguhpun demikian, organisme tersebut memiliki klorofil a sebagai
organ fotosintesis yang berbeda dengan klorofil pada bakteri fotosintesis.
Selain itu, ganggang tersebut juga melepaskan O2 sebagai hasil
fotosintesis yang tidak dijumpai pada bakteri. Alasan inilah yang menempatkan organisme
tersebut dalam kelompok tersendiri, yaitu Cyanophyta.
CIRI UMUM:
·
Tipe sel: sel
Prokariotik (sama dengan bakteri)
·
Uniseluler dan
Multiseluler
·
Memiliki pigmen
fikosianin
·
Klorofil tidak di dalam
kloroplas, tetapi tersebar di seluruh sitoplasma
HABITAT GANGGANG BIRU
·
Perairan (terutama
perairan tawar) dan tempat-tempat lembab.
·
Mampu hidup pada
perairan dengan suhu sampai 85 derajat C (sumber air panas) sehingga Ganggang
Biru merupakan salah satu vegetasi perintis.
PERANAN GANGGANG BIRU DALAM KEHIDUPAN
Ganggang biru berperan dalam kehidupan manusia, ada yang menguntungkan dan
ada yang merugikan.
a. Ganggang biru yang menguntungkan
Ganggang biru adalah fitoplankton di ekositem perairan dan berperan sebagai produsen dalam rantai makanan. Hal itu penting untuk perikanan air tawar maupun air laut.
Ganggang biru adalah fitoplankton di ekositem perairan dan berperan sebagai produsen dalam rantai makanan. Hal itu penting untuk perikanan air tawar maupun air laut.
Ada sebagian ganggang biru yang dapat menyuburkan tanah karena mampu
memfiksasi N2 dari udaara, misalnya Nostoc daan Gloeocapsa.
Anebaena azollae bersimbiosis dengan paku air (Azolla pinnata) yang hidup terapung
di air. Daun Azolla pinnata mengandung nitrat hasil fisasi N2 oleh
Anabaena azollae. Kandungan nitrogen yang banyak di dalam taanah adalah sutu
pertanda kesuburan tanah itu.
Beberapa jenis ganggang biru mulai dikembangkan untuk sumber makanan yaang
bernilai gizi tinggi, misalnya Spirulina maxima yang dimanfaatkan untuk sumber
protein disebut Protein Sel Tunggal (PST).
b. Ganggang biru yang merugikan
Ada beberapa ganggang biru yang merugikan karena menyebabkan kematian organisme di dalam air maupun yang minum air beracun tersebut. Misalnya, Microcystis aurugynosa, Anabaena flosaquae, dan Aphanizomenom sp.
Ada beberapa ganggang biru yang merugikan karena menyebabkan kematian organisme di dalam air maupun yang minum air beracun tersebut. Misalnya, Microcystis aurugynosa, Anabaena flosaquae, dan Aphanizomenom sp.
MACAM-MACAM GANGGANG BIRU
1. Alga biru
uniseluler
·
Chroococcus -> hidup
di air/kolam yang tenang
·
Gloeocapsa -> hidup
pada batu atau epifit pada tumbuhan lain
2. Alga biru
uniseluler berkoloni
·
Polycistis
·
Spirulina -> dapat
diolah menjadi makanan kesehatan (food
suplement)
suplement)
3. Alga biru
berbentuk benang
·
Oscillatoria
·
Nostoc commune
·
anabaena azollae dan
anabaena cycadae bersimbiosis dengan Azolla
pinnata dan Cycas rumphii.
pinnata dan Cycas rumphii.
Simbiosis Anabaena
azollae dnegan Azolla pinnata sebagai alternatif pupuk Urea, karena simbiosis
ini dapat meningkatkan kadar Nitrogen di lahan persawahan.
Ganggang merupakan
tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang dan daun yang sebenarnya, tetapi
sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Tubuhnya terdiri atas satu
sel (uniseluler) dan ada pula yang banyak sel (multi seluler). Yang Uniseluler
umumnya sebagai Fitoplankton sedang yang multiseluler dapat hidup sebagai Nekton,
Bentos atau Perifiton.
c. Ganggang Merah (Rhodophyta)
Ciri-cirinya:
·
Habitat di laut.
·
Tubuhnya bersel banyak.
·
Mempunyai klorofil a
dan d, pigmen tumbuhan fikosianin, fikoerithrin.
Contoh: Eucheuma
spinosum (bisa dibuat agar-agar), Gelidium sp, dan Gracillaria sp.
Ganggang atau alga, banyak dikonsumsi oleh penduduk negara Jepang,
karena selain lezat juga merupakan sumber vitamin C dan mineral. Selain
ganggang, di dalam laut juga ada bunga laut. Ada lagi yang disebut dengan
rumput laut. Rumput laut banyak sekali ditemukan di Laut daerah Mediterania.
Nah, kali ini kita akan membahas manfaat alga merah.
Alga merah merupakan
salah satu jenis rumput laut. Warna alga merah bervariasi mulai dari coklat,
ungu gelap dan merah.Warna merah berasal dari pigmen "fikoeritrin".
Dalam pengobatan cina alga merah bermanfaat untuk melancarkan aliran
"QI" . Berikut adalah manfaat alga merah yang lain:
Alga merah terkenal hebat dalam melawan radikal bebas. "Astaxanthine"
merupakan zat aktif yang terkandung dalam alga merah yang mengandung anti
oksidan 6000 kali lebih banyak dari vitamin C dan 1000 kali lebih banyak dari vitamin
E. Selain itu alga merah juga berfungsi sebagai agen anti penuaan. Alga merah
yang telah dicerna membantu menjaga sistem pencernaan dengan baik, alga merah
juga dapat melancarkan sirkulasi darah, memperbaiki sel-sel rusak dan
memproduksi insulin dalam darah.
Alga merah juga menjaga sistem imun tubuh untuk merespon serangan
virus. Alga merah melawan penyakit infeksi saluran kencing, asma, masalah
pencernaan, bisul, tumor dan menurunkan tingkat kolesterol dalam tubuh sampai
batas normal.
d. Alga Keemasan
·
Habitat di air tawar.
·
Bersel tunggal,
membentuk koloni atau benang.
·
Dinding sel mengandung
silika.
·
Cara hidup sebagai
fitoplankton.
·
Mempunyai klorofil a
dan c, pigmen tambahan berupa karoten.
2) Klasifikasi Chrysophyta
a. Bersel tunggal
- Ochromonas, merupakan jenis Chrysophyta uniseluler yang mempunyai dua flagela, satu panjang dan satu pendek. Ochromonas dapat tumbuh secara autotrof dengan menggunakan energi cahaya matahari atau secara heterotrof dengan menyerap makanan. Sel tubuhnya berbentuk bola yang dilengkapi dengan 2 flagel sebagai alat gerak. Kedua flagel tersebut tidak sama panjang. Di dalam sitoplasmanya terdapat beberapa organel penting, seperti kloroplas yang berbentuk lembaran melengkung, vakuola, stigma, dan nukleus. Ochromonas berkembangbiak dengan membelah diri.
- Navicula, Alga ini dikenal sebagai diatomae atau ganggang kersik karena dinding sel tubuhnya mengandung zat kersik. Kersik merupakan komponen penting dalam plankton. Navicula sp hidup di air tawar dan di laut. Tubuh Navicula sp terdiri atas dua bagian yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka). Di antara kotak dan tutup terdapat celah yang disebut rafe. Perkembangbiakan Navicula sp:
- Perkembangbiakan vegetatif Navicula dengan membelah diri. Setiap inti diatomae membelah menjadi dua, diikuti pembagian sitoplasma menjadi dua bagian. Selanjutnya, dinding sel Navicula memisah menjadi kotak dan tutup. Pada sel anakan, baik kotak maupun tutup akan berfungsi menjadi tutup, dan masing-masing akan membentuk kotak baru. Dengan demikian setiap sel anakan yang berasal dari kotak akan mempunyai ukuran lebih kecil daripada sel asalnya. Peristiwa ini berlangsung berulang kali.
- Perkembangbiakan generatif Navicula berlangsung dengan konjugasi. Bila ukuran tubuh Navicula tidak memungkinkan untuk mengadakan pembelahan lagi, inti selnya akan mengalami meiosis dan menghasilkan gamet. Gamet itu kemudian akan meninggalkan sel dan setelah terjadi pembuahan di dalam air akan menghasilkan zigot. Zigot selanjutnya tumbuh menjadi sel Navicula baru dan membentuk tutup dan kotak baru.
Bila Navicula
mati, dinding selnya akan mengendap membentuk tanah diatom yang kaya zat
kersik. Tanah ini merupakan bahan dinamit, isolator, dan bahan gosok penghalus.
- Pinnularia, mirip dengan diatome.
b. Bersel banyak
Vaucheria, hidup berkoloni dalam
filamen yang berbentuk tabung yang kadang-kadang bercabang. Jenis yang hidup di
darat menempel pada permukaan dengan rizoid yaitu cabang-cabang menyerupai akar
yang tidak berwarna. Filamen Vaucheria berinti banyak dan tidak dibatasi oleh
dinding sekat yang disebut senosit. Di dalam sitoplasma terdapat vakuola besar
di tengah sel. Di dalam sitoplasma terdapat banyak inti, plastida yang
berbentuk cakram tanpa pirenoid. Cadangan makanan berupa minyak dalam bentuk
tetes-tetes minyak. Tubuhnya berupa benang bercabang-cabang dan tidak bersekat,
memiliki inti sel banyak, dan menyebar. Vaucheria tumbuh melekat pada
substrat dengan menggunakan alat yang berbentuk akar. Habitatnya di air tawar
maupuan di air payau.
Perkembangbiakan Vaucheria:
Perkembangbiakan Vaucheria:
- Perkembangbiakan vegetatif Vaucheria berlangsung dengan pembentukan zoospora yang berkumpul dalam sporangium pada ujung filamen. Selanjutnya, inti di dalam sporangium membelah secara meiosis dan menghasilkan zoospora. Zoospora tersebut berinti banyak dan mempunyai flagel yang tumbuh di seluruh permukaannya. Setelah sporangium masak, zoospora akan keluar dan tumbuh menjadi Vaucheria baru.
- Perkembangbiakan generatif Vaucheria berlangsung dengan pembuahan ovum oleh spermatozoid. Ovum dibentuk di dalam oogonium, sedang spermatozoid dibentuk dalam anteridium, keduanya terdapat pada benang yang sama (homotalus). Zigospora hasil pembuahannya akan membelah secara meiosis dan menghasilkan spora yang selanjutnya terlepas dari induknya dan tumbuh menjadi alga baru.
Tubuh menyerupai
tumbuhan tinggi. Mempunyai klorofil a dan c, pigmen tambahan xantofil dan
fikosantin. Habitat sebagian besar di laut. Reproduksi aseksual dengan
fragmentasi, zoospora. Reproduksi seksual dengan oogami, sel telur
dihasilkan oleh oogonia, dan sperma dihasilkan oleh anteridia. Contoh:
Laminaria sp (penghasil asam alginat yang dibutuhkan untuk produksi
tekstil, makanan, dan kosmetik), Sargassum sp, Fucus, Turbinaria decurens,
Macrocystis.
Baru–baru
ini, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi
(BBRP2B) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang
KP) mengumumkan hasil penelitian terbarunya. Spesies ganggang cokelat yakni
Turbinaria decurrens yang hidup di Indonesia dinilai mampu membunuh sel tumor
mulut rahim.
Penelitian yang menyatakan bahwa ganggang atau rumput laut dapat mengobati kanker bukan pertama kalinya. Sebelumnya, ganggang merah jenis Rhodymenia palmata dan ganggang hijau jenis Ulva fasciata juga dapat membunuh sel tumor payudara.
Rumput laut kaya akan senyawa flavonoids yang mempunyai efek sebagai antitumor. Ia berharap dengan riset tersebut pemanfaatan ganggang harus diperluas. Pemanfaatan ganggang sebaiknya tidak sebatas sumber karigin saja, tetapi bisa menjadi sumber daya alam hayati bahan baku obat-obatan.
Sementara itu, Kepala Badan Litbang Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rizald M. Rompas menambahkan, bila Indonesia berhasil menciptakan industri obat-obatan berbasis rumput laut, maka hasilnya bisa mencapai lima hingga enam kali lebih besar daripada nilai hasil budidaya ikan di Indonesia setahun.
Penelitian yang menyatakan bahwa ganggang atau rumput laut dapat mengobati kanker bukan pertama kalinya. Sebelumnya, ganggang merah jenis Rhodymenia palmata dan ganggang hijau jenis Ulva fasciata juga dapat membunuh sel tumor payudara.
Rumput laut kaya akan senyawa flavonoids yang mempunyai efek sebagai antitumor. Ia berharap dengan riset tersebut pemanfaatan ganggang harus diperluas. Pemanfaatan ganggang sebaiknya tidak sebatas sumber karigin saja, tetapi bisa menjadi sumber daya alam hayati bahan baku obat-obatan.
Sementara itu, Kepala Badan Litbang Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rizald M. Rompas menambahkan, bila Indonesia berhasil menciptakan industri obat-obatan berbasis rumput laut, maka hasilnya bisa mencapai lima hingga enam kali lebih besar daripada nilai hasil budidaya ikan di Indonesia setahun.
sumber: http://sitisalmah27.blogspot.co.id/2014/03/makalah.html